Skip to main content

Orang Yang Pernah Ku Cinta

    Teruntuk orang yang pernah ku cinta,

Apa kabarnya kamu? Apakah kamu merindukanku? Apakah kamu sedang memikirkanku saat ini? Dan masih banyak apakah yang ingin ku lontarkan padamu. Ya padamu yang entah kini menganggapku apa. Mungkin kau mengganggapku tak ada, tapi taukah kau bila kau segalanya bagiku? Kau cahaya hidupku, yang akan membuatku hilang arah bila tak bersamamu. Kau sumber inspirasi hidupku, yang akan membuatku tak bersemangat bila tak didekatmu. Kau nafasku yang akan membuatku sesak nafas bahkan kebabisan nafas bila kau menjauh dariku.
        Kuingat saat pertama kau nyatakan cinta padaku. Kuingat halusnya tanganmu ketika membelaiku. Kuingat sentuhan bibirmu saat kau kecup mesra diriku. Kuingat hangatnya dekapanmu. Kuingat bau tubuhmu yang khas itu. Masih kuingat ketika kau menyanyikan sebuah lagu yang kau buat sendiri sambil bermain gitar pada hari valentine.Pada hari itu kau mengajakku berkencan ke sebuah pantai yang indah. Ditempat itu ombak berderu seolah menyambut kedatangan kita berdua. Tampa basa-basi lagi kau mulai memainkan gitarmu. "Jreng" "Jreng" "Jreng" dan kau mulai bernyanyi lagu ciptaanmu itu. Ombak yang tadinya rusuh, langsung terdiam seolah mereka mengerti makna lagu itu. "I give you my heart... This my promise...I will protect you my lady... I don't wanna hurt you... Please always be my lady." Kira-kira itulah penggalan lirik lagu yang kau ciptakan itu. Saat itu kau seolah mengakatku terbang tinggi sekali. Kau nampak begitu serius dengan janjimu dalam lagu ciptaamu itu. Dan aku juga masih ingat ketika kau berusaha setengah mati untuk melindungiku ketika ada lelaki lain berusaha mengusikku. Semua tentangmu masih terekam manis dalam benakku.
Tapi kenangan akan tetap menjadi kenangan. Kenangan indah bersamu. Kenangan yang kini sirna. Sirna karena ulahmu sendiri. Kenangan yang membuatku jatuh cinta seratus kali lebih dalam dari sebelumnya kepadamu. Aku tak mau larut lebih dalam lagi. Aku ingin lepas. Aku tak mau jatuh di cinta yang sama. Kuingat aku pernah berjanji kepada diriku sendiri, bahwa suatu saat nanti ku akan bangkit dari keterpurukan yang pernah kau buat. Dan saat itu pun tiba. Saat dimana seharusnya kau merasa bahagia. Disaat orang-orang ikut larut dalam kebahagian yang seharusnya bersumber darimu. Aku melangkah menghampirimu. Kuucapkan kata-kaya bahagia selayaknya orang-orang mengucapkannya kepadamu. Kau terpaku melihatku. Masih dapat kulihat rona-rona cintamu untukku dari pancaran mata coklat sipitmu itu. Saat kau berusaha membuatku kembali dalam pelukmu, aku malah melepasmu. Kuucapkan kata perpisahan dan kutinggalkan dirimu bersamanya. Diplaminan. Ya diplaminan. Hari ini hari pernikahanmu bukan?  Sekarang ku dapat pergi dengan kepala terangkat dan senyum lebar.

Comments

Popular posts from this blog

Introduction

My full name is Esther Karolina. But you can called me Cipoett. I like simple stuff and hate complicated examination. I started writing blog since today.      So this is my blog.      No offens.      No protracted.      I'll write all I want.      So let it flow like the water. Have fun with my blog. Enjoy :) -Cipoett-

Melayani Selama Sisa Hidup

Sudah lama sekali saya tidak mengrus blog ini. Jika diibaratkan rumah, blog ini pasti sudah banyak banget debu dan sarang laba-labanya, saya selaku pemilik "rumah" harus bertanggung jawab untuk "menghidupkan" rumah ini. Hahaha. Sekarang, saya ingin membagikan suatu hal yang selalu terbayang-bayang beberapa waktu ini. Tahun lalu, saya dan kawan-kawan "terpeleset" untuk mengikuti sebuah paduan suara gabungan. Kenapa saya bilang "terpeleset"? Karena sebenarnya sebagian besar dari kami awalnya enggan untuk mengikutinya, namun oleh satu dan banyak hal, kami secara tidak sengaja masuk paduan suara gabungan ini. Supaya bisa mendapat gambarannya, saya jelaskan dulu ya ini paduan suara seperti apa.  Paduan suara gabungan ini cukup besar karena terdiri dari anggota paduan suara di beberapa gereja, ditambah dengan paduan suara salah satu universitas swasta terkemuka di kawasan Tangerang. Kalo dijumlahkan, total paduan suara gabungan ini kurang kebih

Keselamatan dan Pertobatan

Beberapa waktu lalu saya mengikuti kelas pelayanan anak dan pada hari itu kami membahas tentang penginjilan pada anak. Dalam kelas ini, saya dan teman-teman belajar salah satu teknik penginjilan anak, yakni menggunakan buku tanpa kata. Buku ini unik sekali, tanpa kata, tanpa gambar, hanya warna. Namun, yang menjadi daya tariknya adalah tiap warna buku ini memiliki cerita yang membawa anak dapat mengenal lebih dalam mengenai Kristus sebagai satu-satunya pribadi yang dapat menyelamatkan. Melihat hal ini, saya pun menjadi tertarik untuk menceritakan salah satu momen penting dalam hidup saya, yaitu momen di mana saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Source: churchleaders.com Sesungguhnya saya tak begitu ingat pasti kapan pertama kali menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi. Seingat saya, dulu waktu di Sekolah Minggu pernah mengikuti sebuah acara dan dalam acara tersebut, terdapat calling . Pembicara menantang semua anak yang mengikuti acara ter