Skip to main content

Mengenal Kecerdasan Anak

Sebagai orang dewasa, kerap kali kita memiliki paradigma bahwa anak yang baik adalah anak yang diam dan tenang. Ketika ada anak yang bertindak aktif bahkan sangat aktif, seringkali  kita menganggap anak tersebut nakal. Kita kerap kali lupa bahwa setiap anak spesial. TIdak semua anak memiliki karakter yang sama dan kecerdasan yang sama. Oleh sebab itu, penting bagi kita, sebagai tenaga pengajar anak untuk memahami kecerdasan anak, salah satunya dengan mengenal multiple intelligence

https://safitrinurahmi.wordpress.com
Multiple intelligence atau dalam bahasa Indonesia diartikan menjadi kecerdasan majemuk, merupakan sebuah teori yang ditemukan oleh Howard Gardner. Teori ini memaparkan cara seseorang dalam menghadapi masalah atau menjalani kehidupannya. Teori ini juga, menganalisa bagaimana seseorang menghasilkan karya serta gaya belajarnya. Tujuan mengetahui kecerdasan majemuk ini adalah agar lebih maksimal dalam belajar ataupun bekerja. Adapun beberapa contoh kecerdasan majemuk, antara lain:
  1. Kecerdasan Linguistik adalah kecerdasan yang meliputi kemampuan mengungkapkan ide melalui kata-kata, termasuk berbicara, membaca, dan menulis.
  2. Kecerdasan Logis-Matematik adalah kecerdasan untuk hal-hal yang berbau angka serta pemikiran yang logis,
  3. Kecerdasan Visual-Spasial (Picture Smart), merupakan kemampuan untuk melihat ataupun mengingat hal-hal yang berhubungan dengan gambar dan ruang.
  4.  Kecerdasan Musikal adalah kemampuan untuk mengekspresikan tindakan-tindakan yang berhubungan dengan kegiatan musikal, seperti instrumen musik, irama, dan lagu. 
  5. Kecerdasan Kinestetik merupakan kemampuan untuk bergerak secara aktif, menggabungkan pikiran dan gerakan fisik sehingga menghasilkan gerakan yang sempurna.
  6.  Kecerdasan Interpersonal (Self Smart) adalah kemampuan untuk mengenal diri dan segala pengetahuan yang menyangkut tentang hubungan dengan diri sendiri. Berpusatkan kepada diri sendiri.
  7. Kecerdasan Intrapersonal (People Smart) adalah kemampuan untuk mengerti dan memahami orang lain serta berhubungan dengan orang lain.
  8. Kecerdasan Naturalis merupakan kemampuan untuk mengerti alam, bersahabat dengan alam, dan menikmati alam.
  9.  Kecerdasan Spiritual adalah kemampuan seseorang dalam hal-hal yang berbau spiritualitas, yang menekankan keberadaan dirinya di dunia.
Sebagai tenaga pengajar yang akan selalu bersinggungan dengan anak-anak. Sangatlah penting bagi kita untuk memahami kemampuan anak. Dengan memahami kemampuan anak dengan tepat, maka kita juga dapat memilih metode mengajar yang tepat guna dan tepat sasaran. Ketika seseorang, terutama anak-anak mendapatkan metode pengajaran yang tepat, maka seseorang atau anak tersebut akan cenderung lebih mudah untuk menyerap dan mengingat apa yang diajarkan.




Comments

Popular posts from this blog

Keselamatan dan Pertobatan

Beberapa waktu lalu saya mengikuti kelas pelayanan anak dan pada hari itu kami membahas tentang penginjilan pada anak. Dalam kelas ini, saya dan teman-teman belajar salah satu teknik penginjilan anak, yakni menggunakan buku tanpa kata. Buku ini unik sekali, tanpa kata, tanpa gambar, hanya warna. Namun, yang menjadi daya tariknya adalah tiap warna buku ini memiliki cerita yang membawa anak dapat mengenal lebih dalam mengenai Kristus sebagai satu-satunya pribadi yang dapat menyelamatkan. Melihat hal ini, saya pun menjadi tertarik untuk menceritakan salah satu momen penting dalam hidup saya, yaitu momen di mana saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Source: churchleaders.com Sesungguhnya saya tak begitu ingat pasti kapan pertama kali menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi. Seingat saya, dulu waktu di Sekolah Minggu pernah mengikuti sebuah acara dan dalam acara tersebut, terdapat calling . Pembicara menantang semua anak yang mengikuti acara...

Peran Orang Tua dalam Pertumbuhan Spiritual Anak

Pelayanan anak sangat identik dengan Sekolah minggu. Pelayanan anak pun kerap kali dipandang sebelah mata dan dianggap sebagai ajang dimana para orang tua berlomba-lomba untuk menitipkan anak-anak mereka sementara mereka beribadah. Hal tersebut diperburuk dengan langkanya tenaga pengajar yang benar-benar berfokus kepada pelayanan anak yang sesuai dengan ajaran Kristus. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya orang yang menganggap sepele dan menganggap pelayanan anak ini sebagai hal yang remeh temeh. Ada juga orang yang menganggap pelayanan anak ini tidak penting. Banyak orang dewasa menganggap anak-anak tidak memerlukan bahkan tidak memiliki kehidupan spiritual. Source: https://www.christiethomaswriter.com/kids-ideas-blog/how-to-hear-from-god-listening-prayer-for-kids/ Begitupun dengan orang tua, mereka kerap kali merasa tidak lagi “bertanggung jawab” atas pendidikan spiritual anak-anak karena anak sudah mengikuti sekolah minggu. Orang tua menganggap bahwa kebutuhan-kebut...